Kewafatan Junjungan Besar kita
Muhammad bin Abdullah
Seorang Rasul
Seorang Nabi
Seorang Imam
Seorang Wali
Rasulullah Abul Qasim Muhammad bin Abdullah shallallāhu 'alaihi wa ālihi wasallam tanggal 28 Safar 11H.
:::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::
Kita lihat hadis ini dahulu sebelum kewafatan Rasul saw
Ibnu Abbas melaporkan:….
Rasulullah saaw bersabda: Mari, aku tuliskan kepada kalian sesuatu, yang mana kalian tidak akan tersesat di kemudian hari. Kemudian Umar berkata: Sesungguhnya Nabi Allah sedang berada dalam kesakitan yang teramat sangat. Quran bersama dengan kamu. Kitab Allah cukup untuk kita.
Mereka yang berada di dalam rumah berbeza pendapat.Sebahagian dari mereka berkata: Bawakan baginda(bahan menulis) agar baginda dapat menuliskan wasiat yang akan menyelamatkan kita dari kesesatan selepas baginda manakala sebahagian lagi berkata apa yang Umar katakan. Apabila mereka mula bergaduh di dalam keberadaan Rasulullah saaw, baginda berkata: Bangunlah dan pergi.
Ubaidillah berkata: Ibn Abbas selalu berkata: Ini adalah kerugian yang besar, memang adalah kerugian yang besar, oleh kerana hingar bingar pergaduhan mereka, Rasulullah tidak dapat menuliskan dokumen untuk mereka.”
(Sahih Muslim, Kitab 13, Hadith 4016)
Perasaan tidak menghormati bila berhadapan dengan Rasul saw
Apa tah lagi ketika beliau sedang gering sakit
Rasul saw murka teramat sangat hingga mengusir mereka keluar
Inikah akhlak sahabat di hadapan Junjungan Rasul saw??
::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::
Persoalannya
Apakah punca kewafatan beliau
Ramai yang tidak mengetahui secara detail
Hanya mengetahui Baginda gering
Namun ada hujah beliau wafat di bunuh
وَمَا مُحَمَّدٌ إِلَّا رَسُولٌ قَدْ خَلَتْ مِن قَبْلِهِ الرُّسُلُ أَفَإِن مَّاتَ أَوْ قُتِلَ انقَلَبْتُمْ عَلَىٰ أَعْقَابِكُمْ وَمَن يَنقَلِبْ عَلَىٰ عَقِبَيْهِ فَلَن يَضُرَّ اللَّـهَ شَيْئًا وَسَيَجْزِي اللَّـهُ الشَّاكِرِينَ ﴿آل عمران: ١٤٤﴾
"Muhammad itu tidak lain hanyalah seorang rasul, sungguh telah berlalu sebelumnya para rasul. Apakah jika ia wafat atau dibunuh kamu berbalik ke belakang? Barangsiapa yang berbalik ke belakang, maka ia tidak dapat mendatangkan mudharat kepada Allah sedikitpun, dan Allah akan memberi balasan kepada orang-orang yang bersyukur." - Quran, Surah Āli 'Imrān : 144.
Abdullah bin Mas'ud berkata; "Sungguh aku bersumpah kepada Allah sebanyak sembilan kali bahwa Rasulullah saaw mati dibunuh lebih aku cintai daripada bersumpah satu kali saja. Hal itu karena Allah Azza wa Jalla mengangkatnya sebagai Nabi dan menjadikannya sebagai saksi."
~ Riwayat ini sahih sanadnya menurut syarat Imam Muslim. Sumber: Musnad Imam Ahmad bin Hanbal, Tahqiq oleh Syeikh Syu'aib al-Arnauth, Muassasah ar-Risalah, Jilid 6, m/s 115, Riwayat no. 3217.
Dua Riwayat yang berbeza
Rasul saw wafat di pangkuan Aisyah isteri beliau
Rasul saw wafat di pangkuan Imam Ali as
Ummul Mukminin Aisyah diriwayatkan berkata: "Rasulullah saaw wafat di antara tengkuk dan dadaku, di dalam rumahku. Aku tidak berlaku zalim kepada siapa pun, baik karena kebodohanku atau karena umurku yang masih kecil. Sungguh, ketika Rasulullah saaw dicabut nyawanya, baginda sedang berada di pangkuanku. Kemudian, aku meletakkan kepalanya di atas bantal. Aku lalu berdiri memukul-mukul dada bersama para wanita, dan aku memukul-mukul wajahku."
Hadis riwayat Abu Ya'la dan Ahmad.
Sementara riwayat Ummu Salamah, Ibnu Abbas, Imam Ali dll pula menuturkan bahawa baginda wafat dalam ribaan Ali.
:::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::
Kembali semak riwayat wasiat Rasul saw
Yang sengaja di hilangkan
Kerana pura pura lupa
Ganjil benar hadis ini
Bukhari dan Muslim meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW berwasiat akan tiga hal saat menjelang wafatnya:
Pertama, keluarkan kaum musyrikin dari Jazirah Arab.
Kedua, berikan hadiah kepada delegasi seperti yang biasa kulakukan.
Kemudian si perawi berkata, “aku lupa isi wasiat yang ketiga.”
Shahih Bukhori jil. 7 hal. 121; Shahih Muslim jil. 5 hal. 75.
Persoalan? Apakah benar Perawi Lupa dalam hal yang begitu PENTING?
::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::
KESIMPULAN
1. Rasul saw wafat di racun. Syahid
2. Kerakusan para hadirin saat kegeringan rasul saw sesuatu yang perlu di amati
3. Maka di sinilah punca berlakunya perpecahan umat Islam sebaik kewafatan Rasul saw kerana
Qs. Al An’am ayat 65-67
Qs. 6:65. Katakanlah (Muhammad), “Dialah yang berkuasa mengirimkan azab kepadamu, dari atas atau dari bawah kakimu atau Dia mencampurkan kamu dalam golongan golongan (yang saling bertentangan) dan merasakan kepada sebagian kamu keganasan sebagian yang lain.” Perhatikanlah bagaimana Kami menjelaskan berulang ulang tanda tanda (kekuasaan Kami) agar mereka memahami (nya)
Qs. 6:66. Dan kaummu mendustakannya (azab) padahal (azab) itu benar adanya. Katakanlah (Muhammad), “Aku ini bukanlah penanggung jawab kamu”
Qs. 6:67. Setiap berita (yang dibawa oleh Rasul) ada (waktu) terjadinya dan kelak kamu akan mengetahui
Asbabun Nuzul Qs.6 : 65-67
Zaid bin Aslam mengatakan bahwa Rasulullah SAW bersabda kepada para sahabat,
“Setelah kepergianku, janganlah kalian kembali menjadi kafir dengan saling membunuh diantara kalian”.
Mereka berkata, “Kami bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Allah dan sesungguhnya engkau adalah Rasul Nya."
Sebagian yang lain berkata, “ini tidak akan pernah terjadi untuk selamanya, yaitu saling membunuh diantara kita, sementara kita semua adalah muslim.”
Maka turunlah ketiga ayat ini QS 6:67
(HR. Ibnu Abi Hatim)
No comments:
Post a Comment