SIAPAKAH BELIAU?
Sebut sahaja Ahlul Bait atau Syiah maka akan muncul nama Abdullah bin Saba sebagai strategi MENTAL BLOCK penghalang kepada kebenaran.
POINT melihat kebohongan ABDULLAH SABA adalah dengan mengenal dulu SAIF BIN UMAR AL TAMIMI.
Kebohongan Abdullah B Saba’
Tokoh Abdullah bin Saba diciptakan oleh Saif bin Umar al-Tamimi, dalam kitabnya
“Al-Futuh” dan “Al-Jamal”. Sedangkan Saif sendiri wafat antara tahun 170H dan 190 H di masa kekuasaan Harun al-Rasyid
Sementara itu, telah dibuktikan oleh ahli jarh wa al-ta’dil ahlusunnah sendiri bahwa bahwa Saif bin Umar al-Tamimi adalah pembohong, munkar, dan tertuduh zindiq (ateis). Berikut beberapa pendapat mereka:
1. Yahya bin Mun’im, mengatakan: “Riwayat-riwayatnya lemah dan tidak berguna.”
2. Al-Nasa’i, dalam Sunan-nya, mengatakan: “Riwayat-riwayatnya lemah dan harus diabaikan, karena ia adalah orang yang tidak dapat diandalkan dan tidak patut dipercaya.”
3. Abu Dawud mengatakan: “Tidak ada harganya, ia seorang pembohong.”
4. Ibn Abi Hatim, mengatakan: “Mereka telah meninggalkan riwayat-riwayatnya.”
5. Ibn al-Sakan, mengatakan: “Riwayatnya lemah.”
6. Ibn ‘Adi mengatakan: “Riwayatnya lemah. Sebagian dari riwayatnya terkenal namun secara umum adalah mungkar dan tidak diikuti.”
7. Al-Hakim mengatakan: “Riwayat-riwayatnya telah ditinggalkan, dan ia juga dituduh zindiq.”
8. Ibn Hibban mengatakan: “Ia terdakwa sebagai zindiq, dan memalsukan riwayat-riwayat.”
Ulama besar ahlusunnah Ibn Hajar al-Asqalani al-Syafi’i mengatakan: “Ibn Asakir kemudian meriwayatkan sebuah cerita panjang dari Saif bin Umar al-Tamimi dalam kitab Al-Futuh, yang tidak shahih sanad-sanadnya.” Ia lalu menambahkan: “Berita-berita tentang Abdullah bin Saba’ dalam sejarah memang terkenal, tetapi tidak satupun bernilai riwayat.” [Ibn Hajar al-Asqalani, “Lisan al-Mizan”, jilid 3, hal. 289].
Nama Abdullah bin Saba’ itu sendiri pertama kali muncul adalah di kitab Saif bin Umar al-Tamimi. Tidak ada kitab lain yang menyebutkannya, baik pada masa Saif, maupun pada masa sebelumnya. Sehingga, dengan melihat predikat Saif bin Umar al-Tamimi yang buruk tersebut, maka semestinyalah semua riwayat darinya ditolak (mardud), termasuk riwayat Abdullah bin Saba’
Abdullah bin Saba’ adalah tokoh palsu. Ia tidak pernah dikenal dalam sejarah Islam. Hal ini juga ditegaskan oleh pernyataan Ibn Hajar al-Asqalani.
Dengan demikian, fakta-fakta tersebut merupakan sanggahan dan bantahan terhadap semua pernyataan yang mendukung riwayat dan keberadaan Abdullah bin Saba’, baik yang berasal dari ulama ahlusunnah maupun dari ulama syi’ah terdahulu (sebagaimana yang anda kutipkan itu).
Khusus untuk kisah yang disampaikan oleh Sa’ad bin Abdullah al-Qummi (dalam kitabnya “Al-Maqalat wa al-Firq”) dan kisah yang disampaikan oleh al-Naubakhti. Sebagai dalil tambahan, kisah-kisah tersebut disampaikan tanpa diketahui isnad-nya dan sumber rujukannya. Sehingga semakin menguatkan dalil penolakan terhadap kisah-kisah tersebut. [Lihat: Murtadha Askari, “Abdullah bin Saba’ wa Asathiru Ukhra”, bab “Abdullah bin Saba’ fi Kutub Ahlil Maqalat”, hal. 189-191]
No comments:
Post a Comment