Sunday, 12 October 2014

MEMUTAR FAKTA MAULA DALAM HADIS GHADIR KHUM


Sesungguhnya Hadis Ghadir KHUM sudah di ketahui umum akan kesahihannya.
Maka pembenci Imam Ali as akan memutar segala fakta dan isi maksud dalam istilah MAULA.
Mereka lupa bahawa pembenci dan pendendam Imam Ali as akan pasti ke neraka.

Hujah mereka hanya sekadar menafikan haknya Imam Ali as
Mereka seenaknya menafsirkan MAULA itu SAHABAT.

Renung dan fikirkan...

Apakah Nabi saw menyampaikan hadis Man Kuntu Maula di hadapan ribuan sahabat, tua-muda, laki-laki perempuan di musim panas yang menyengat, dan di gurun pasir yang tandus selepas manasik haji, dan memerintahkan mereka yang meninggalkan kafilah untuk kembali bergabung bersama beliau, dan mereka yang tertinggal di belakang, untuk segera mempercepat langkahnya untuk menyusul beliau hanya untuk mengatakan bahwa “siapa yang menjadikan beliau sebagai sahabatnya maka dia pun harus menjadikan Ali sebagai sahabatnya” atau “siapa yang menjadikan beliau sebagai kekasihnya maka ia pun harus menjadikan Ali sebagai kaekasihnya”?!

Bukankah mereka sudah tahu bahwa Ali adalah ahlul bait Rasul saw yang harus dicintai dan disayangi? Lalu mengapa Rasul saw perlu bersusah payah mengumpulkan mereka hanya untuk menyampaikan masalah ini menjelang akhir kehidupan beliau?

Ayat al yauma akmaltu (al maidah 3) turun berkaitan dengan peristiwa Ghadir Khum, lalu apakah agama menjadi sempurna dengan Rasul saw menjadikan Ali sebagai sahabat dan penolongnya? Jelas menunjukan kejahatan besar mereka tidak menghormati dan mempermainkan surah ini...

Turunnya ayat Iblagh (al Maidah 67)..Apakah Nabi saw ditegaskan oleh Allah Swt bila tidak mengatakan kepada umat bahwa mereka harus menjadikan Ali sebagai sahabat dan mencintainya maka agama tidak sempurna dan dakwah beli au sia-sia?

Khalifah Abu Bakar dan Umar, juga sahabat Usman, Thalhah dan Zubair dengan tanpa ragu ragu mengucapkan selamat (tabrik) kepada Imam Ali atas terpilihnya ia sebagai pemimpin umat Islam pasca Nabi saw. Amat melucukan sahabat memberikan ucapan tahniah jikalau hanya perlantikan sebagai sahabat.

Syair “Qum ya `alyyun fa innani radhitu min ba`di imaman wa hadiya” (bangkitlah wahai Ali, aku meridhai engkau sebagai Imam dan pemberi petunjuk sesudahku). Hasan bin Tsabit adalah penyair pertama Ghadir.

Maka kembalikah kita kepada Al Quran dan Ahlul Bait. Nescaya kalian tidak akan sesat selamanya.

Ya Allah! Cintailah orang yang mencintai Ali, dan musuhilah orang yang memusuhi Ali, tolonglah orang yang menolong Ali, dan tinggalkanlah (abaikanlah) orang yang meninggalkan (mengabaikan) Ali”. Doa Rasul saaw semasa peristiwa Ghadir Khum.








No comments:

Post a Comment